Beluntas merupakan tanaman perdu tegak,
berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun
tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda
berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta
panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi;
di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai
tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah
di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti
baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar). Secara
tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan
bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas
yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping
itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai
lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah
lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat
mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna
membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba
pemaparan dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak
sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan
0 komentar:
Posting Komentar